Pemeriksaan Klinis Hiperlordosis

pemeriksaan kelengkungan tulang, kurva tulang belakang yang diakibatkan oleh hiperlordosis

Sobat secangkir terapi, penyakit hiperlordosis merupakan suatu perubahan pada struktur tulang belakang tepatnya pada punggung bagian bawah dimana kurva dari punggung bawah mengalami perubahan kelengkungan.

Faktor dari duduk ergonomi yang salah juga menyumbang keluhan terbesar dari kasus hiperlordosis, selain itu berat badan penderita yang obesitas menambah dari tekanan tulang belakang sehingga memerlukan pemeriksaan klinis untuk menegakkan diagnosa penyakit itu.


Pemeriksaan Tulang Lumbal Karena Hiperlordosis

Definisi

Hiperlordosis adalah perubahan kurva lumbal yang berlebihan pada tulang belakang dimana kurva punggung bagian bawah cenderung melengkung ke arah sagital.

Epidemiologi

  • Kasus hiperlordosis banyak terjadi pada orang yang gemuk (Obesitas) dengan gejala lebih dari 80%
  • Prevalensi kasus hiperlordosis laki-laki dan perempuan adalah seimbang atau hampir sama
  • Pola duduk yang salah juga menyebabkan perubahan pada bidang sagital tulang punggung bawah
  • Kasus ini banyak diderita oleh remaja, dewasa dan sedikit pada orang tua lanjut usia

Anamnesa

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada punggung bawah, tidak nyaman sewaktu posisi berdiri, duduk lama terasa nyeri dan kaku.

Keluhan lain adalah terbatas dalam melakukan gerakan membungkukkan badan, mengambil benda di lantai, dll Berat badan penderita adalah 125 Kg.

Umur penderita adalah 35 tahun jenis kelamin perempuan, pekerjaan sebagai pemandu wisata di kota Manado, Sulawesi Utara. Hobi penderita adalah makan dan ngemil, selain itu hobi lainnya adalah traveling.

Akhir-akhir ini penderita tidak dapat duduk nyaman dan mengeluhkan gejala sakit pada pinggang bawah dimana kelengkungan kurva dari tulang belakang tampak jika dilihat dari samping tubuhnya terdapat lordosis.


Pemeriksaan Fisik dan Penunjang

Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi

a. Statis
  • Terdapat abnormal dari tulang belakang bagian lumbal
  • Badan kegemukan
b. Dinamis
  • Terdapat gait abnormal
  • Imbalance otot tubuh

2. Palpasi

  • Trunk menonjol ke arah anterior pada bahgian lumbal
  • Nyeri tekan pada tulang punggung bawah

3. Gerak aktif

  • Terdapat nyeri saat membungkuk
  • Terdapat sakit jika posisi duduk lama dan kemudian berdiri

4. Gerak pasif

  • Sakit pada otot punggung bawah dalam fleksi trunk
  • Ekstensi trunk terdapat nyeri

Pemeriksaan Khusus

1. MMT

  • Kelemahan pada otot abdominal dengan nilai plus 4
  • Otot penyangga punggung bawah nilai negatif 5

2. ROM

  • Keterbatasan gerak fleksi trunk
  • Sedikit terbatas ekstensi trunk

3. Skala Nyeri dengan VAS (Visual Analog Scala)

  • Skala 5 untuk VAS pada pinggang
  • Nyeri terutama pada tulang belakang pada bagian bawah

Pemeriksaan Penunjang

Rontgen

Pola kurva berlebih pada lumbal dimana terdapat perubahan struktur kelengkungan dan sudut deviasi dari tulang lumbal


Diagnosa

Struktur Tubuh dan Fungsi

  • Terdapat kelemahan pada otot paravertebral
  • Peningakata kurva lumbal
  • Body function and structure impairment
  • Muscle imbalance

Keterbatasan Aktivitas Keseharian (ADL)

  1. Kelelahan otot punggung bawah
  2. Keterbatasan gerak fleksi trunk
  3. Keterbatasan dalam melakukan pekerjaan duduk lama
  4. Nyeri sewaktu posisi dari duduk ke berdiri
  5. Jalan jauh terhambat

Partisipasi Restriksi

  • Penderita absen tidak masuk kerja sebagai pemandu wisata karena nyeri pada punggung bawah, sebab jalan jauh mengalami hambatan
  • Hobi traveling sementara dihentikan karena nyeri pada punggung bawah
  • Ibadah mengalami hambatan

Diagnosa Berdasarkan ICF

Keterbatasan gerak dan nyeri pada punggung bawah karena hiperlordosis


Rencana Penatalaksanaan Terapi

Tujuan Terapi

  1. Memperbaiki postur tubuh
  2. Mengurangi nyeri pada punggung bawah dan pinggang

Prinsip Terapi

  • Mengurangi kurva lordosis pada lumbal
  • meningkatkan fleksibilitas otot-otot trunk

Edukasi

  • Mengajarkan penderita mengenai ergonomi tubuh yang benar saat duduk
  • Memberikan wawasan untuk menjaga postur agar tidak terjadi gejala sekunder dari tulang belakang khususnya area lumbal
  • Pemahaman kepada penderita untuk mengurangi berat badan sebab obesitas berpotensi menyebabkan gejala pergeseran tulang dan deformitas dari tulang belakang
  • Saran untuk menggunakan korset pinggang agar penderita dapat terjaga pinggang bawah dari cedera karena kelengkungan tulang tersebut
  • Mengurangi kebiasaan buruk dalam menjaga postur agar sehat

Kriteria Rujukan

  • Dokter Ortopedi
  • Dokter Umum
  • Fisioterapi

Prognosis

Pada gejala awal hiperlordosis bentuk dari struktur tulang vertebra lumbal mengalami kelengkungan kearah anterior dan hal ini menyebabkan penderita hiperlorodis sering mengalami kelelahan dan sakit pada tulang belakang bagian vertebra lumbal jika dipaksa melakukan pekerjaan yang berat.

Misal:

  1. Duduk lama di suatu tempat kerja
  2. Mengangkat beban berat
  3. Kegemukan (obesitas)
  4. Dll

Prognosis akan membaik jika penderita segera dilakukan koreksi postur dan memakai korset pada area vertebra lumbal dan dilakukan fisioterapi pada keluhan itu.


Kode Penyakit Hiperlordosis

  • Kode ICD: M40.0
  • Kode ICF: b7s7
DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel