Pemeriksaan Klinis Dystrophy Muscular Progressive
Sobat secangkir terapi, pada penyakit Dystrophy Muscular Progressive terjadi perubahan patologi pada otot yang mengalami distrofi dimana kejadian penyakit itu terjadi secara primer dan bukan disebabkan oleh penyakit sekunder akibat kelainan sistem saraf pusat atau saraf tepi.
Penyakit Dystrophy Muscular Progressive (DMP) terkenal juga dengan nama Duchenne Muscular Dystrophy (DMD) dan jenis penyakit ini bersifat:
- Progresif
- Herediter
- Banyak mengenai laki-laki
Sehingga harus dilakukan pemeriksaan klinis untuk menunjang dan menegakkan diagnosa ke arah penyakit itu, pemeriksaan seperti di bawah ini:
Pemeriksaan Dystrophy Muscular Progressive (DMP)
Definisi
Dystrophy Muscular Progressive (DMP) adalah suatu kelainan penyakit yang ditandai dengan distrofi otot dan bersifat genetik dimana kromosom X atau Xp21.22-4 menjadi progresif .
Epidemiologi
- Insiden penyakit ini terjadi pada 1 : 3.500 kelahiran bayi laki-laki
- 1 penyakit ini diturunkan melalui X-linked resesif
- Pria yang lebih dominan menderita penyakit ini sedangkan pada wanita adalah karier (pembawa)
Anamnesa
Pasien datang dengan keluhan kelumpuhan pada usia 10 tahun, berjenis kelamin laki-laki dimana kedua kaki semakin bertambah lemah dan lambat untuk berjalan.
Apabila berjalan penderita sering melakukan jinjit dan sering terjatuh, pada umumnya penderita sulit dalam berdiri karena kedua tungkai menjadi lemah.
Pada bagian bokong dan paha lebih lemah daripada tungkai dan berjalan harus dituntun.
Pasien sejak 2 tahun yang lalu hanya dapat berbaring dan duduk di lantai dan kedua lutut susah untuk diluruskan, apabila ke kamar mandi harus harus dibantu.
Perkembangan pasien menjadi nyata dimana sejak setahun yang lalu kedua bahu dan lengan atas mulai lemah dibandingkan dengan lengan bawah.
Sejak delapan bulan yang lalu kedua siku mulai terasa lemah untuk digerakkan, kedua tangan saat itu masih memegang gelas dan sekarang pasien tidak mampu memegang gelas dan bangun dari tidur harus dibantu.
Perkembangan punggung mulai melengkung atau bengkok dan mulai mengesot jika mau berpindah tempat.
Pertanyaan anamnesa yang penting.
1. Apakah penderita mengkonsumsi obat?
Tidak ada konsumsi obat
2. Apakah saudara kandung ada yang mempunyai keluhan seperti Anda?
Anak ke 2 dari 4 bersaudara, yang lain perempuan dan tidak ada yang mengalami gejala seperti ini.
3. Bagaimana riwayat tumbuh kembang penderita?
Lahir normal dengan menangis tidak ada keluhan apapun dan seperti bayi normal pada umumnya, riwayat perkembangan seperti berikut.
- Duduk usia 18 bulan
- Berlari usia 2 tahun
- Tapi pada usia 20 tahun sering berhenti dari lari
- Kelemahan pada tungkai dan tangan mulai dirasakan menginjak usia 3 tahun
- Usia 5 tahun betis dan paha terasa keras jika di raba
- Usia 6 tahun mulai jinjit dan tidak mampu mengangkat paha
- Usia 7 tahun mulai terjatuh saat bermain layang-layang dan kondisi mulai lemah
- Usia 8 tahun tidak mampu berdiri dan berjalan sehingga duduk ngesot adalah alternatif pengganti jalan
- Usia 9 tahun penderita tidak mampu mengangkat gelas
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Pemeriksaan Fisik Inspeksi dan Palpasi
- Pada ekstremitas atas tampak ada atrofi otot bahu kanan dan kiri
- Kontraktur pada fleksi siku, lengan kanan dan kiri
- Reflek tendon bisep dan trisep kanan dan kiri negatif
- Pada ekstremitas bawah tampak atrofi otot panggul kanan dan kiri
- Kontraktur fleksi lutut kanan dan kiri,
- Terjadi equinovarus regio pedis kanan
Pemeriksaan Penunjang
Penderita menunjukan kifosis thoracolumbal dengan kesan penyempitan celah pada persendian lutut bilateral dan adanya disuse osteoporotik dan cruris bilateral diketahui lewat:
- Rontgen
- CT Scan
Diagnosa
Keterbatasan gerak pada fungsi keseharian (ADL)
- Kesulitan pergi ke kamar mandi
- Susah dalam berpindah tempat
- Sulit untuk duduk seimbang
- Berjalan tidak mampu
- Memegang gelas tidak kuat
Fungsi tubuh dan struktur tubuh
- Kontraktur fleksi pada siku, lengan kanan dan kiri
- Atrofi pada bahu kanan dan kiri
- Kifosis dan scoliosis Thoracolumbal
- Otot panggul atrofi dimana otot panggul kanan dan kiri lemah
- Kontraktur fleksi lutut kanan dan kiri
- Equinovarus regio pedis kanan
- Kekuatan otot tungkai atas bernilai 3
- Kekuatan otot tungkai bawah bernilai 2
- Penurunan pengembangan thoraks
Restriksi Partisipasi
- Tidak mampu bermain dengan teman sebaya
- Tidak bisa bermain bola
- Berlari mengalami hambatan
Diagnosa berdasarkan ICF
Keluhan pergi ke kamar mandi, berpindah tempat dengan duduk, berjalan ada keluhan, hambatan berlari dan penurunan kapasitas dada.
Rencana Penatalaksanaan Terapi
Tujuan dan Prinsip Terapi
- Meningkatkan kemampuan thoraks
- Melakukan kegiatan mendorong gerakan sepenuhnya
- Menunda perkembangan kontraktur dan deformitas
- Membuat panduan kegiatan untuk memastikan anak menggerakan tubuh
- Gerakan harus menggunakan otot aktif antagonis pada jaringan lunak yang berpotensi memendek
- Gerakan yang melibatkan ekstensi pada semua ekstremitas tubuh harus ditekankan
- Stretching semua ekstremitas tubuh
- Menggunakan alat nebulizer untuk sesak karena otot untuk ekspansi paru mengalami penurunan fungsi karena distrofi
- Menggunakan alat bantu KAFO
Edukasi
1. Mengajari keluarga penderita untuk menggerakkan tubuh anak pada titik batas persendian tubuh dengan benar minimal 3x per hari
2. Melatih keluarga pasien untuk mempertahankan otot tubuh yang penting seperti:
- Calf muscles
- Ilio Tibial Tract
- Hamstring
- Punggung
3. Stretching dilakukan sehari 10 kali
4. Proper positioning miring kiri dan kanan 10 kali per hari
5. Berlatih breathing control 3x sehari
Kriteria Rujukan
- Dokter Ortopedi
- Dokter Saraf
- Fisioterapi
Prognosis
Untuk prognosis penyakit DMP tidak dapat disembuhkan karena progresif dan akhirnya meninggal dunia dalam batas waktu tidak sampai bertahan 17 tahun.
Namun kita bukan Tuhan, sebagai tenaga medis kita harus mempertahankan usia harapan hidup penderita supaya pasien hidup bahagia dan hidup di dunia ini dan hidup tidak sia-sia.
Sarana dan Prasarana
- Nebulizer
- KAFO (Knee Ankle Foot Ortosis)
- Matras
- Permainan
- Buku cerita
Kode Penyakit Dystrophy Muscular Progresive
- Kode ICD-10: G71.0
- Kode ICF:b4, b7, s4, s7
Pemeriksaan Tambahan Untuk Pasien DMP
Pemeriksaan Fisik Umum Gangguan Distrofi
Regio | Gerakan | Nyeri | Keterangan |
---|---|---|---|
Aktif Exercise | |||
Bahu | Fleksi Ekstensi | Tidak Tidak | Kelemahan Kelemahan |
Siku | Fleksi Ekstensi | Tidak Tidak | Kelemahan Kelemahan |
Pergelangan Tangan | Dorso Fleksi Plantar Fleksi | Tidak Tidak | Kelemahan Kelemahan |
Paha | Fleksi Ekstensi | Tidak Tidak | Kelemahan Kelemahan |
Lutut | Fleksi Ekstensi | Nyeri Nyeri | Kelemahan Kelemahan |
Tumit | Plantar Fleksi Dorso Fleksi | Nyeri Nyeri | Kelemahan Kelemahan |
Pasif Exercise | |||
Bahu | Fleksi Ekstensi | Tidak Tidak | Kelemahan Kelemahan |
Siku | Fleksi Ekstensi | Tidak Tidak | Sedikit ROM |
Pergelangan Tangan | Dorso Fleksi Plantar Fleksi | Tidak Tidak | Sedikit ROM |
Paha | Fleksi Ekstensi | Tidak Tidak | Kelemahan Kelemahan |
Lutut | Fleksi Ekstensi | Nyeri Nyeri | Kelemahan Kelemahan |
Tumit | Dorso Fleksi Plantar Fleksi | Nyeri Nyeri | Kelemahan Kelemahan |
Created by: Sterno Pena | Secangkir Terapi |
Pemeriksaan Kekuatan Otot atau Manual Muscle Testing (MMT)
Grup Otot | Gerakan | Kanan | Kiri |
---|---|---|---|
MMT Ekstremitas Atas | |||
Bahu | Fleksi Ekstensi | 2 2 | 2 2 |
Siku | Fleksi Ekstensi | 3 3 | 3 3 |
Pergelangan Tangan | Dorso Fleksi Plantar Fleksi | 3 3 | 3 3 |
Jari Tangan | Fleksi Ekstensi | 2 2 | 2 2 |
MMT Ekstremitas Bawah | |||
Paha | Fleksi Ekstensi | 2 2 | 2 2 |
Lutut | Fleksi Ekstensi | 1 1 | 1 1 |
Tumit | Plantar Fleksi Dorso Fleksi | 1 2 | 1 2 |
Jari Kaki | Fleksi Ekstensi | 2 2 | 2 2 |
Pemeriksaan Thorak atau Dada | |||
Dada Atas | Ekspansi | 1 | 1 |
Dada Tengah | Ekspansi | 3 | 3 |
Dada Bawah | Ekspansi | 5 | 5 |
Created by: Sterno Pena | Secangkir Terapi |
DONASI LEWAT PAYPAL
Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.