Pemeriksaan Klinis Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD)
Sobat secangkir terapi, pada penderita anak dan remaja yang hiperaktif merupakan suatu masalah yang harus dicarikan solusi bukan dibiarkan dengan memarahinya.
Apabila kejadian tersebut berlarut-larut, maka membuat penderita menjadi kesulitan dalam adaptasi dengan lingkungan sosial, lingkungan keluarga, sekolah, dll
Kondisi penderita ADHD salah satu penyebab dimana faktor dibawah ini merupakan penyebab penderita bersikap impulsif yaitu:
- Gen
- Defisit Neurotransmiter
- Perkembangan Otak
- Lingkungan Sosial
Pemeriksaan ADHD
Definisi
Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan gangguan pemusatan perhatian dan gangguan konsentrasi dan impulsivitas.Impulsivitas adalah kondisi dimana penderita bicara semaunya tanpa memikirkan akibat dan melakukan gerakan tanpa tujuan yang jelas dan disertai dengan hiperaktif.
Impulsif adalah perilaku manusia yang berubah-ubah tanpa rencana dan tidak didukung oleh alasan rasional yang kuat sehingga perbuatan, sikap, cara bicara tidak sesuai dengan kepribadian sebelumnya dan jika kehendak manusia itu tidak dituruti akan marah.
Epidemiologi
Menurut lembaga Pediatri dunia bahwa penderita ADHD sekitar 5,29% (dengan tingkat kepercayaan atau trust sekitar 95%) pada anak dan remaja.Perbandingan penyakit ADHD pria dan wanita adalah 2:1 dimana penderita laki-laki lebih tinggi daripada penderita perempuan.
Penderita anak-anak di bawah umur 12 tahun lebih banyak daripada penderita remaja dengan perbandingan 3:1
Anamnesa
Pasien datang dengan keluhan sulit fokus pada perhatian orang tua, hiperaktif, sering memaksakan kehendak dan jika tidak dituruti kehendaknya penderita menjadi marah.Usia penderita 10 tahun berjenis kelamin laki-laki dan tidak pernah mau mengalah dalam bermain dengan teman sebaya dimana sering bersikap impulsif sehingga penderita sering berkelahi dengan teman sebaya sewaktu bermain kelereng.
Dalam kondisi tersebut membuat dia sulit mendapatkan teman bermain dan marah jika diberikan saran yang baik dari orang tua.
Riwayat kesehatan sewaktu masih kecil pernah mengalami serangan virus.
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
1. Tes Kognitif
- Pasien tidak mampu berkomunikasi dengan benar
- Susah untuk merangkai kata-kata yang benar dalam bicara
- Sering melantur dalam komunikasi jika diajak percakapan
2. Tes Interpersonal
- Penderita tidak ingin menuruti saran orang tua
- Pasien sering memaksakan kehendak jika tidak dituruti marah
- Penderita mengalami kesulitan dalam adaptasi dengan sesuatu hal yang baru
3. Tes Intrapersonal
- Pasien tidak bisa diajak kerjasama dalam bermain, belajar, dll
- Belajar di sekolah mengalami hambatan karena dia sering tidak fokus dengan pelajaran dan bermain sendiri
- Terkadang penderita marah dan sering mengganggu teman sekolah
4. Tes Kemampuan Fungsional
Derajat kemampuan seorang anak ADHD tergantung individu itu sendiri dimana faktor lingkungan sosial, kepedulian orang tua dan pengalaman dalam interaksi hidup merupakan suatu hal yang menunjang dalam kapasitas fungsional pasien itu.Seperti contoh:
- Di Rumah: Keluarga mendukung atau tidak dalam kesembuhan anak ADHD
- Diluar rumah: Penderita mampu berinteraksi dengan lingkungan sosial atau tidak
5. Tes Reflek Primitif
- Timbul reflek babinski
- Kematangan neurologi belum matang
Pemeriksaan Penunjang
1. PET (Positron Emission Tomography)
Terjadi penurunan aliran darah otak atau cerebral dan kecepatan metabolisme di daerah lobus frontalis anak-anak ADHD2. EEG (Electroensefalogram)
Memperlihatkan jumlah gelombang-gelombang lambat yang bertambah banyak dengan kriteria diagnostik yang mengarah kepada penderita ADHD adalah DSM-IV TR: (+)Diagnosa
Struktur Tubuh dan Fungsi
Kesulitan konsentrasi dan bersikap impulsif serta hiperaktif akibat kesalahan dalam neurotransmiter dan perkembangan otak yang abnormal.Keterbatasan Aktivitas Fungsional
- Tidak ada keterbatasan ROM pada ekstremitas penderita
- Tidak ada kontraktur sendi dan otot
- Timbul reflek primitif
Partisipasi Restriksi
- Kesulitan dalam melakukan interaksi dengan lingkungan sosial
- Tidak mempunyai teman bermain karena sikap yang impulif
- Menarik dari dari aktivitas belajar di sekolah
Diagnosa Berdasarkan ICF
Adanya kesulitan dalam berkonsentrasi, bersikap impulsif serta hiperaktif sehingga menghambat dan mengganggu dalam melakukan interaksi dengan lingkungan sosial yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya.Rencana Penatalaksanaan Terapi
Tujuan
- Meningkatkan konsentrasi yang hilang atau tidak fokus
- Mengembalikan kepercayaan dengan lingkungan sosial karena sikapnya
- Penderita bisa mandiri dalam aktivitas fisik, sosial dan belajar
Prinsip Terapi
- Sensori Intergrasi
- Senso motor
- Terapi dengan pendekatan interpersonal dan intrapersonal sehingga anak ADHD bisa adaptasi dengan lingkungan terapi baru itu
Edukasi
- Mengajarkan keluarga penderita untuk melakukan edu feed back yaitu memberikan pengarahan untuk tidak mendorong perubahan perilaku anak yang frontal
- Bimbingan orang tua dan guru dalam anak ADHD memberikan harapan agar anak ADHD bisa dididik dengan cara yang benar dan butuh kesabaran
- Melatih anak ADHD dengan permainan dan olahraga ketangkasan di rumah mampu membuat anak bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan baru
Kriteria Rujukan
- Dokter saraf
- Psikiatri anak
- Fisioterapi
Prognosis
Penderita ADHD bisa sembuh 97% dengan melakukan terapi khusus anak ADHD di Poli Fisioterapi dan Poli Psikiatri anak di rumah sakit atau klinik anak dekat rumah Anda.
Kepedulian lingkungan sosial serta dukungan dari orang tua dalam kesembuhan merupakan prioritas terbaik dalam kesembuhan anak ADHD.
Untuk tingkat kesembuhan tergantung derajat keparahan kasus itu dan kemampuan fungsional penderita, apabila kasus ini tidak dilakukan terapi sedini mungkin, maka kasus ini bisa berlanjut ke usia remaja.
Namun dalam beberapa studi kasus ADHD dengan derajat ringan tanpa terapi bisa sembuh sendiri namun hal itu pasti membekas dan terbawa ke dalam perilaku sosial ketika penderita telah dewasa.
Kode Penyakit ADHD
Kode ICD: F.90.9
Kode ICF:
1. Struktur tubuh
- s110 structure of brain
2. Fungsi tubuh
- b140 Attention Function
- b152 Emotional Function
- b164 Higher level cognitive function
- b167 Mental function of language
DONASI LEWAT PAYPAL
Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.