Inspeksi dan Palpasi

manfaat inspeksi dan palpasi pasien dalam pengobatan medis

Inspeksi dan Palpasi Dalam Kesehatan


Sobat secangkir terapi, sebelum melakukan anamnesa pasien dan menegakkan diagnosa. Sobat harus melakukan observasi secara fisik yaitu menggunakan inspeksi general dan inspeksi lokal, disamping itu teknik palpasi dilakukan untuk mengetahui adanya kelainan suatu radang dan deformitas akibat trauma.

Jenis Inspeksi

Inspeksi dibedakan menjadi dua yaitu :
  1. Inspeksi general
  2. Inspeksi lokal

Inspeksi General

Inspeksi general dimulai sejak penderita masuk kamar periksa dan diamati pola jalannya. Yang diamati sewaktu berjalan adalah:
  1. Mengamati kesamaan gerak dari anggota atas dan anggota gerak bawah. Irama ayunan anggota gerak atas dan bawah, irama goyang panggul kanan dan kiri. Kelainan gerak syaraf mengakibatkan irama gerak tubuh mengalami gangguan dan berjalan tidak normal.
  2. Bagaimana dia masuk ke dalam ruang periksa, berjalan independen, dituntun, berjalan dengan alat bantu, misalnya : kruk, tongkat, kursi roda, pakai kereta, dll.
  3. Mengamati kepala terfiksir karena leher kaku karena otot - otot leher spasme atau dagu kedepan.
  4. Mengamati ekspresi wajah, biasa, cemas, takut, pucat, sianosis, mata sayup, kecapekan, muka mengalami ekspresi kesakitan, dll.
  5. Pernapasan trengah - engah pendek, mulut mecucu, disertai dagu kedepan dan leher kaku.
  6. Mengamati adanya asimetris seperti erb's palsy, dislokasi sendi gelang bahu, scapulae sprengels kyposis, lordosis, skoliosis.
  7. Deformitas pada lutut, genu varum, genu valgus, genu recurvatum.
  8. Deformitas pada ankle dan foot flat, pes cavus, pes planus, talipus equivarus.


Inspeksi lokal

Inspeksi lokal dilakukan untuk mengamati bagian tubuh yang akan di lakukan treatmen, seperti:
  1. Terjadinya deformitas, bekas luka, bekas operasi, jaringan yang baru tumbuh, dislokasi, tumor, kontraktur.
  2. Bengkak, merah, radang, atrofi, hipertrofi, haematom, berkeringat.
  3. Warna kulit kehitam - hitaman, merah, kebiru - biruan, pucat, mengkilat berkeringat, kulit keriput, kulit ada bercak.


Palpasi

Palpasi harus dibandingkan dengan bagian tubuh dari lawannya. Palpasi dikerjakan pada struktur tulang atau sendi dan jaringan lunak, untuk mengevaluasi anatominya, jaringan lunak normal atau tidak, untuk mengetahui jaringan lunak normal atau tidak, untuk menemukan adanya patologi yang menunjukkan gumpalan (mases), untuk kemajuan hasil terapi.

Hasil Palpasi

Dalam palpasi didapatkan :
  1. Suhu lokal meningkat.
  2. Nyeri tekan pada jaringan yang proses pembengkakannya masih berjalan (haematom), lebih - lebih jika ada infeksi.
  3. Pada oedema dirasakan ada cairan bila ditekan kembalinya lambat.
  4. Nyeri tekan pada otot dan tendon yang mengalami perobekan.
  5. Nyeri tekan pada palpasi bursa yang membengkak (bursitis).
  6. Jika ada pembesaran kelenjar limpa (axilary limph nones) dirasakan penderita sakit, bila dipalpasi.
  7. Krepitasi dirasakan bila ada penebalan pada subacromial bursa, krepitasi juga dirasakan pada palpasi tulang yang patah atau osteoartritis pada artikulasionya, misal : pada artikulasi acromio calvicularis.
  8. Dirasakan ada benjolan atau dislokasi sendi.
  9. Kekenyalan otot menurun, tipis, mengeras dan volume otot mengecil.

DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel