Pemeriksaan Klinis Traumatic Brain Injury

pemeriksaan otak dengan trauma akibat kecelakaan

Sobat secangkir terapi, kepala manusia rentan dengan cedera karena tulang kepala bukan tulang yang kuat dalam menahan benturan keras sehingga ketika kita terjadi cedera kepala, maka sangat berpengaruh kepada gangguan di otak manusia.

Kasus kecelakaan di jalan raya karena tidak memakai helm, merupakan kasus terbanyak dalam cedera kepala dimana penyumbang pertama kasus kecelakaan lalu lintas yang mengenai kepala kebanyakan mengalami insiden otak yang serius.

Selain cedera kecelakaan lalu-lintas, trauma akibat benturan yang mengenai lobus oksipitalis bisa juga menyebabkan fraktur atau retak pada tulang tengkorak kepala manusia dimana otak yang mengalami guncangan hebat menyebabkan inflamasi dan rusaknya serabut saraf di dalam tulang tengkorak itu.

Sehingga memerlukan pemeriksaan klinis untuk menegakkan diagnosa kasus traumatik brain injury itu.

Pemeriksaan Cedera Kepala Yang Mengenai Otak

Definisi

Traumatic Brain Injury (Cedera Otak) adalah cedera kepala yang terjadi karena benturan keras atau guncangan yang menyebabkan trauma tumpul dan tajam pada otak.


Epidemiologi

  • Insiden tahunan trauma kepala sekitar 600-900 orang per 100.000 populasi.
  • Terdapat 200-500 orang dirawat di unit gawat darurat (UGD) 
  • 150-250 orang dirawat di rumah sakit
  • 20-30 orang meninggal dunia dengan kejadian perawatan di rumah sakit dan sekitar 50% dan di rumah 50% juga mengalami kematian akibat cedera itu
  • Menurut data unit gawat darurat (emergency insiden case) di negara Amerika Serikat terdapat 1.400.000 orang mengalami brain traumatic injury setiap tahun dimana 50.000 orang meninggal dunia dan 235.000 orang di rawat di rumah sakit


Anamnesa

Pasien datang dengan keluhan kepala berdarah akibat kecelakaan lalu lintas dengan kejadian 3 minggu yang lalu, dimana penderita mengendarai sepeda motor tidak membawa helm dan trauma terjadi di bagian frontalis tengkorak dengan kondisi pingsan saat di bawa ke unit gawat darurat (UGD) di rumah sakit.

Penderita berumur 17 tahun masih sekolah dan berjenis kelamin laki-laki, dengan kondisi sekarang kesulitan dalam menggerakkan jari-jari tangan dan keseimbangan berjalan menjadi goyang saat melakukan berjalan setelah keluar dari perawatan intensif itu.

Hobi penderita adalah mendaki gunung.


Pemeriksaan Fisik dan Penunjang

Pemeriksaan Fisik

  • Luka lebam di kepala masih ada
  • Jalan kelihatan goyang
  • Jari tangan tidak dapat digerakkan dengan sempurna
  • Saat melakukan gerakan fleksi tungkai penderita kesulitan dalam berdiri-berjalan

Pemeriksaan Penunjang

  • CT Scan: Menunjukkan hematoma pada daerah cerebellum
  • MRI: Menunjukan adanya kontusio pada daerah cerebellum

Pemeriksaan Objektif

  • GCS (Glasgow Coma Scale) menunjukkan angka 13 dimana penderita mengalami cedera kepala sedang
  • Keluhan keterbatasan dalam menggerakkan tungkai dan jari tangan


Diagnosa

Struktur tubuh dan Fungsi

  • Adanya hematome dan cotusio pada area cerebellum di otak
  • Rasa pusing di kepala yang terkadang hilang timbul setiap saat

Keterbatasan aktivitas keseharian

  • Kesulitan berjalan
  • Kesulitan dalam menggambar pola
  • Hambatan dalam mengoperasikan komputer

Partisipasi Restriksi

  • Penderita tidak dapat melanjutkan kegiatan belajar di sekolah
  • Hobi mendaki gunung sementara waktu tidak dapat dilakukan karena susah berjalan dengan normal
  • Hambatan dalam melakukan olahraga
  • Ibadah mengalami kendala

Diagnosa Berdasarkan ICF

Terdapat hematom dan kontusio pada area cerebellum di otak yang menyebabkan kesulitan dalam berjalan, menggambar dan mengoperasikan komputer sehingga tidak mampu dalam melanjutkan kegiatan belajar di sekolah dan mengikuti olahraga favorite


Rencana Penatalaksanaan Terapi

Tujuan

  • Mengembalikan aktivitas fungsional penderita agar bisa kembali bekerja seperti biasanya
  • Mengurangi nyeri

Prinsip Terapi

  • Memperbaiki postur tubuh
  • Melatih keseimbangan
  • Melatih pola jalan
  • Melatih Finger Motor Finger

Edukasi

  • Memberikan wawasan kepada penderita untuk mewaspadai gerakan yang menimbulkan nyeri
  • Mengajarkan postur yang benar dan ergonomi saat tidur dan duduk

Rujukan


  1. Dokter umum
  2. Fisioterapi


Prognosa

Cedera akan pulih seperti kondisi semula apabila dilakukan treatment atau pengobatan sesegera mungkin dengan kesembuhan mendekati 100%.

Apabila kondisi trauma kepala tidak dirawat dengan cepat, maka prognosis kasus penyakit itu akan memburuk.


Kode Penyakit Brain Injury

  • Kode ICD: S06
  • Kode ICF: b1s1
DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel