Pemeriksaan Klinis Myofascial Syndrome
Sobat secangkir terapi, beberapa kasus yang menyebabkan nyeri pada bahu, leher dan pelipis bisa juga disebabkan oleh Myofascial Syndrome dimana hal itu tentu mengganggu aktivitas Anda dan menurunkan produktivitas kerja.
Ada penyakit bahu dan leher yang mirip dengan myofascial syndrome seperti frozen shoulder (bahu membeku), spasmofilia syndrome, dll sehingga untuk menegakkan diagnosa penyakit myofascial harus dilakukan pemeriksaan klinis agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pengobatan dan terapi.
Pemeriksaan Nyeri Myofascial Syndrome
Definisi
Syndrome Myofascial adalah istilah deskriptif yang digunakan untuk mendefinisikan suatu kondisi nyeri muskuloskeletal, jaringan lunak atau kronis.Epidemiologi
Penelitian yang dilakukan oleh Palmer dan kawan-kawan di Inggris, tepatnya di Skotlandia dan Wales terdapat 12.907 penderita yang berumur 16-64 tahun, diketahui bahwa:- Orang yang bekerja dengan lengan atas dan bahu yang bekerja lebih dari satu jam per hari mempunyai hubungan dengan nyeri leher dengan prevalensi rasio (PR) = 1,3-1,7 untuk wanita
- Prevalensi rasio (PR) nyeri leher untuk laki-laki adalah 1,2-1,4
- Prevalensi nyeri syndrome myofascial untuk laki-laki adalah 45% dan perempuan adalah 54%
- Profesi pekerjaan yang sering mengalami myofascial adalah mengetik, menggunakan alat vibrasi dan mengangkat barang berat.
Anamnesa
Pasien datang dengan keluhan nyeri di leher sampai bahu, nyeri saat gerakan lateral fleksi dan rotasi dimana ada nyeri lain dengan lokasi menjalar dari leher, belakang telinga sampai ke pelipis mata.
Umur penderita 30 tahun, jenis kelamin laki-laki bekerja sebagai juru ketik di perusahaan percetakan ternama di kota Jogjakarta, dimana mempunyai hobi bermain tenis lapangan dan apabila merasa letih dan capek penderita sering menggunakan alat pijat vibrasi untuk merilis ketegangan otot.
Namun beberapa hari ini gejala nyeri kambuh dan menyebabkan penderita tidak mampu bekerja sebagai juru ketik di percetakan karena nyeri tajam yang dirasakan dari leher, bahu dan belakang telinga terasa kencang dengan penjalaran lokal sepanjang area itu
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
- Terdapat Forward Head position
- Leher rata
- Posisi bahu kanan dan kiri berbeda dimana bahu yang lebih sakit lebih rendah dari yang sehat
- Asimetris lengan dan bahu
2. Isometrik tes
- Nyeri lokal di bahu, leher, pelipis, belakang telinga
- Gerakan isometrik sedikit gerakan pada bahu
3. Palpasi
- Terdapat muscle twisting
- Inflamasi lokal di daerah itu dengan suhu temperatur lebih hangat dari temperatur badan keseluruhan
4. Tes Khusus
CRS tes (Contract Relax Stretch) test
- Terdapat nyeri saat penguluran leher dimana leher selalu mengarah ke depan
- Apabila leher posisi ekstensi atau tegak nyeri kambuh di lokasi lokal itu
Pemeriksaan Penunjang
- Tidak memerlukan pemeriksaan penunjang.
- Apabila ada keluhan sekunder dan diagnosa berubah, maka harus dilakukan pemeriksaan penunjang
Diagnosa
Struktur Tubuh dan Fungsi
- Nyeri pada daerah lokal
- Peradangan pada daerah lokal tersebut
- Terjadi spasme otot di area lokal itu
- Terdapat Adhesion
- Taut Band
- Hiperalgesia
- Allodynia
Aktivitas Keseharian (ADL)
- Mengetik mengalami hambatan karena nyeri
- Mengemudi mobil, sepeda motor terasa tegang dan kencang di bahu dan leher
Partisipasi Restriksi
- Penderita tidak dapat bekerja optimal sebagai juru ketik di perusahaan percetakan
- Hobi bermain tenis berhenti sementara
- Ibadah mengalami hambatan dan gangguan karena nyeri
Diagnosa Berdasarkan ICF
Adanya nyeri tekan pada pundak yang mengakibatkan gangguan aktivitas mengetik sehingga menurunkan produktivitas penderita dalam bekerja dan menyelesaikan pekerjaan kantor
Rencana Penatalaksanaan Terapi
Tujuan Terapi
- Mengembalikan gerak fungsional leher dan bahu
- Menurunkan derajat nyeri
Prinsip Terapi
- Koreksi postur
- Menghancurkan adhesion
- Mengurangi spasme otot leher, bahu, dan pundak
Edukasi
- Memberikan saran agar menjaga postur ketika membaca, mengetik komputer dan mengemudi kendaraan
- Memberikan wawasan agar pasien menghindari kontra indikasi dari gerakan ergonomy tubuh yang ssalah
- Memprogramkan terapi pada kasus Myofascial Syndrome
Kriteria Rujukan
- Dokter Ortopedi
- Fisioterapi
Prognosis
Prognosis akan membaik apabila dilakukan pemeriksaan koreksi postur sedini mungkin dan juga dilakukan program fisioterapi.
Keluhan akan memburuk apabila tidak dirawat dan diobati dengan cara yang benar dimana adhesion yang melengket pada jaringan lunak menyebabkan terhambatnya semua aktivitas fungsional penderita dan menyebabkan penderita kehilangan kesempatan dalam bekerja dan aktivitas keseharian.
Kode Penyakit Myofacial Syndrome
- Kode ICD: M79.1
- Kode ICF: -
DONASI LEWAT PAYPAL
Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.