Pemeriksaan Klinis Cerebral Palsy Diplegi
Sobat secangkir terapi, kasus cerebral palsy pada anak umumnya terjadi dengan keluhan diplegi dimana hal itu mengakibatkan gangguan gerak dan postur yang tidak seimbang.
Pada umumnya pasien CP dengan gangguan diplegi disertai dengan gangguan dan hambatan seperti berikut:
- Gangguan sensomotor
- Gangguan kognitif
- Gangguan komunikasi
- Gangguan belajar
Sehingga memerlukan pemeriksaan klinis sebagai berikut:
Pemeriksaan Klinis Cerebral Palsy Diplegi
Definisi
Cerebral Palsy (CP)adalah gangguan gerak dan postur yang terjadi karena adanya lesi pada saraf otak yang sedang berkembang (usia di bawah 2 tahun) dan bersifat non progresif. (Bobath:1996).Diplegi adalah tipe dari cerebral palsy yang mengenai tungkai, dimana ekstremitas atas lebih ringan daripada ekstremitas bawah. (Miller dan Bachrach: 1998).
Epidemiologi
Kejadian kasus Cerebral Palsy menurut para peneliti adalah 3,6 dari 1.000 anak, dibagi menjadi penelitian berikut ini:Studi kasus di negara Georgia terdapat 3,3 dari 1.000 anak dan di Winconsin adalah 3,8 dari 1.000 anak.
Studi di Indonesia adalah 5 kasus dari 1.000 kelahiran hidup.
Penelitian Franky (1994) di Denpasar, Bali tepatnya di RSUP Sanglah Denpasar, menemukan bahwa:
- 58,3% penderita CP adalah anak laki-laki sedangkan 41,7% adalah anak perempuan
- 62,5 % anak pertama dari persalinan ibu di bawah umur 30 tahun
- 87,5 % berasal dari persalinan spontan dengan letak kepala sebagai acuan
- 75% dari kelahiran yang belum cukup 9 bulan (dalam batas persalinan normal)
Anamnesa
Pasien datang dengan keluhan belum bisa berdiri dan berjalan mandiri yang dapat dilakukan penderita adalah merangkak, padahal umur sudah 5 tahun .Pada saat proses kelahiran pasien sangat sulit dimana pasien terlilit tali pusar ibu dan pasien mengalami kesulitan dalam melahirkan.
Sewaktu lahir usia kandungan kurang dari 32 minggu (premature) dan berat badan kurang dari 2.500 gram, pada masa kehamilan ibu pasien tidak mengalami gangguan apapun.
Pemeriksaan Fisik Dan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
- Tonus otot
- Pemeriksaan Antropometri
- Pemeriksaan Fungsi
Pemeriksaan Kognitif
- Atensi
- Motivasi
- Emosi
- Komunikasi
Inspeksi
- Statis
- Tubuh mengalami kifosis
- Saat melakukan supine knee fleksi ankle menjadi plantar fleksi
Dinamis
- Pasien mampu berpindah tempat dengan cara merangkak namun belum sempurna
- Saat berdiri lutut fleksi dan kaki jinjit
- ke arah plantar fleksi
Palpasi
- Suhu lokal normal
- Adanya spasme otot sternocleidomastoideus
- Kontraindikasi lutut
Pemeriksaan Asworth
Group Otot | Kanan | Kiri | Group Otot | Kanan | Kiri |
---|---|---|---|---|---|
Abduktor Hip | 2 | 2 | Fleksor knee | 3 | 3 |
Adduktor Hip | 2 | 2 | Ekstensor Knee | 0 | 0 |
Endorotator Hip | 1 | 1 | Plantar Fleksor Ankle | 3 | 3 |
Eksorotator Hip | 1 | 1 | Dorsal Fleksor Ankle | 3 | 3 |
Fleksor Hip | 1 | 1 | Fleksor Trunk | 3 | 3 |
Ekstensor Hip | 3 | 3 | Fleksor Trunk | 3 | 3 |
Fleksor Knee | 0 | 0 | Ekstensor Trunk | 0 | 0 |
Created By:Sterno Pena | Secangkir Terapi |
Pemeriksaan Penunjang
- MRI
- CT Scan
Diagnosa
Keterbatasan gerak
- Spasme pada otot sternocleidomastoideus
- Kontraktur pada lutut
- Spastisitas pada lower ektremity
Adanya keterbatasan
- Tidak dapat berdiri
- Tidak mampu berjalan
Partisipasi Restriksi
- Mengganggu aktivitas bermain
- Menghalangi dalam merangkak yang sempurna
Diagnosa Berdasarkan ICF
Belum bisa berdiri dan berjalan mandiri karena kontraktur lutut dan spastisitas pada ekstremitas bawah sehingga mengganggu aktivitas keseharian penderita
Rencana Penatalaksanaan
Tujuan
- Memperbaiki aktivitas fungsional agar lebih mandiri
- Prinsip Terapi
- Penurunan spastisitas pada ekstremitas bawah
- Fasilitasi pola gerakan
Edukasi
- Mengajarkan cara menggunakan tangan dengan benar
- Melatih terapi dengan bola
- Menghindari kontra indikasi
Kriteria Rujukan
- Dokter Spesialis Anak
- Fisioterapi
Prognosis
Prognosis akan membaik jika ditangani dengan benar oleh ahlinya dengan kesembuhan 60-80% penderita CP diplegi mampu berjalan.
Prognosis akan memburuk apabila tidak ditangani dengan benar dan dibiarkan saja penyakit ini.
Sarana Prasarana
- Bed
- Bench
- Meja
- Bola
Kode penyakit Cereberal Palsy
- Kode ICF : b7s7
- Kode ICD : G80.1
DONASI LEWAT PAYPAL
Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.