Bagaimana Rumah Sakit Dikatakan Besar atau Kecil ? Tipe Rumah Sakit Apa Bisa Dikatakan Besar dan Kecil?

tipe rumah sakit A,B,C,D,E dan rumah sakit kecil besar


Sobat secangkir terapi, beberapa waktu yang lalu, kami di tanya seorang pasien tentang besar atau kecilnya rumah sakit.

Tanya Jawab

Pasien itu bertanya: "Rumah sakit di tempat bapak besar atau kecil ?"
Saya menjawab: "Rumah sakit ditempat saya kecil, pak".

Sejurus kemudian pasien itu bingung: "kok bisa kecil".

Pasien itu bertanya: "Saya lihat tenaga medisnya di rumah sakit bapak banyak ditambah dokter spesialisnya hampir lengkap, kenapa bapak bilang rumah sakit itu kecil !"

Lalu saya tersenyum dan beberapa teman sejawat saya kebingungan menjawabnya, mungkin pikiran teman saya, aku tebak:  "Ah ga penting, yang penting kerja - kerja, beres, pulang, dapat gaji, hidup terjamin, hehehehehe..."

Kebanyakan orang mengira bahwa rumah sakit besar itu adalah yang mempunyai banyak perawat, tenaga medis, tenaga non medis, dokter umum dan dokter spesialis, namun indikator tersebut ternyata salah besar dalam menentukan besar atau kecilnya rumah sakit.

Terus apakah dokter yang banyak, perawat yang banyak, tenaga medis yang banyak bekerja di rumah sakit, pasien banyak itu, bukan menjadi dasar patokan bahwa rumah sakit dikatakan besar !

Memang benar menurut Anda, namun mohon maaf salah jawabanya.

Begini, saya juga awalnya sama dengan pendapat Anda, bahwa rumah sakit dikatakan besar itu, tergantung tenaga medisnya.

Tiba-tiba dosen saya yaitu dr. Bayu, SpRM menyanggah pendapat saya, tentang tenaga medis yang banyak dan dokter spesialis yang banyak menentukan bahwa rumah sakit itu besar atau kecil dan ada syarat lain yang harus dipenuhi jika rumah sakit dibilang besar.

Dokter Bayu, SpRM menjelaskan bahwa, besar dan kecilnya rumah sakit itu, tergantung 3 indikator yang harus dipenuhi dalam fasilitas rumah sakit.

Menurut beliau, Indikator Rumah Sakit Dibilang Besar atau Kecil dan Tipe Rumah Sakit A atau B atau C atau D adalah sebagai berikut:


Indikator Rumah Sakit


Saya awalnya juga bingung dengan pernyataan beliau, bahwa rumah sakit dikatakan besar, jumlah tenaga medis tidak dimasukkan kriteria. Lalu beliau memberikan indikator lain penentu rumah sakit, sebagai berikut ini:


1. Bed Capacity


Pengukuran Bed Capacity

Pengukuran bed capacity dikatakan rumah sakit itu besar yaitu mengacu pada ketetapan international bed capacity bahwa standar rumah sakit besar itu adalah mempunyai kapasitas bed lebih dari 1.500 dalam suatu rumah sakit.

Jika kurang dari 1.500 bed, maka rumah sakit itu dikatakan kecil dan tidak masuk dalam kriteria rumah sakit besar.

Contoh rumah sakit besar di Indonesia dan negara lain berdasarkan Bed Capacity

  • Hospital dr. Soetomo, Surabaya : + - 1.600 bed capacity
  • Hospital RSCM, Jakarta : + - 1.200 bed capacity
  • Hospital Pikardi, Medan : + - 900 bed capacity
  • Hospital Hasanudin, Makasar : + -900 bed capacity
  • Hospital Beijing, China: + - 3.000 bed capacity
  • Hospital Hasan Sadikin, Bandung: + - 1.000 bed capacity


2. BOR ( Bed Occupancy Rate )

Pengukuran BOR

Pengukuran BOR adalah rata-rata hunian tempat tidur pasien harus lebih dari 70 % x total bed capacity.

Jadi besar kecilnya rumah sakit tergantung pengukuran BOR dan persentasenya harus diatas 70 %. Jika BOR kurang dari 70 % maka rumah sakit dikatakan kecil dan tidak masuk dalam kriteria rumah sakit besar.

Contoh BOR

RSU dr. Soetomo, Surabaya BOR untuk tahun 2006 yaitu 80 -90 %

3. ALOS ( Average Length Of Stay)

ALOS adalah rata-rata berapa lama pasien di rumah sakit harus dirawat.

Pengukuran ALOS

Jadi besar kecilnya rumah sakit tergantung pengukuran ALOS. Rumah sakit dikatakan besar jika sanggup menampung pasien untuk di rawat inap minimal dalam 10 hari.

Contoh ALOS

Jika kurang dari 10 hari pasien dirawat inap, maka rumah sakit dikatakan kecil dan tidak masuk dalam kriteria rumah sakit besar.


Jadi menurut dr. Bayu, SpRM bahwa, tenaga medis yang banyak dan pasien yang banyak merupakan faktor penentu lain besar kecilnya rumah sakit, namun jika 3 indikator utama diatas tidak masuk dalam kriteria, maka rumah sakit bapak / ibu dikatakan kecil walaupun tenaga medis banyak, pasien membludak dan dokter spesialisnya lengkap.


Tipe Rumah Sakit Yang Perlu Anda Ketahui

Tipe rumah sakit ini diperkuat berdasarkan Permenkes RI Nomor 986/Menkes/Per/1 1/1992, meliputi pelayanan rumah sakit umum pemerintah Departemen Kesehatan dan Pemerintah Daerah yang diklasifikasikan menjadi kelas/tipe A,B,C,D dan E, perbedaannya sebagai berikut:

Rumah Sakit Tipe A

Rumah Sakit Kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah, rumah sakit ini telah ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi atau disebut juga rumah sakit pusat.

Contoh:

  1. RSU Dr W Sudirohusodo UP, tipe A: Jl P Kemerdekaan Ujung Pandang
  2. RSU Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, tipe A: Jl. Diponegoro No. 71 Jakarta Pusat
  3. RSU Dr Soetomo, tipe A: Jl Prof Dr Moestopo Surabaya
  4. RS Jantung Harapan Kita, tipe A: Jl. S Parman Kav 87 Jakbar 
  5. RSU Fatmawati, tipe B: Jl. RS Fatmawati Cilandak Jaksel 

Rumah Sakit Tipe B

Rumah sakit Tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran medik spesialis luas dan subspesialis terbatas.

Rumah sakit tipe B didirikan di setiap ibukota provinsi dimana menampung pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten dan bukan merupakan rumah sakit pendidikan.

Namun ada juga rumah sakit pendidikan yang tidak dimasukkan ke dalam rumah sakit tipe A dan tetap dimasukkan ke dalam rumah sakit tipe B.

Contoh:
  1. RSU Labuang Baji, tipe B: Jl Ratulangi No.81 Ujung Pandang
  2. RSU Dr Zainoel Abidin, RSIA tipe B: Jl. Tgk Daud Beureueh B.Aceh
  3. RSU Pematang Siantar, tipe B: Jl. Sutomo No.230 P Siantar
  4. RSU Dr M Jamil, tipe B: Jl. Perintis Kemerdekaan Padang
  5. RSU Langsa, tipe B: Jl.. Jen.A.Yani No.1 Langsa
  6. RS AB Harapan Kita, tipe B: Jl. S Parman Kav 87 Jakbar
  7. RSU Tasikmalaya, tipe B: Jl Rumah Sakit 33 Tasikmalaya
  8. RSU Dr Kariadi, tipe B: Jl Dr Soetomo No.16 Semarang
  9. RSU Dr Sardjito, tipe B: Jl Kesehatan Sekip Yogyakarta
  10. RSU Dr Soebandi, tipe B: Jl Dr Soebandi No.1 Jember
  11. RSU Tangerang, tipe B: Jl A yani No.9 Tangerang
  12. RSU Singaraja, tipe B: Jl Ngurah Rai 30 Singaraja
  13. RSU Mataram, tipe B: J Pejanggik No.6 Mataram
  14. RSU Prof Dr Wz Johanes, tipe B: Jl Dr Moch Hatta No.19 Kupang
  15. RSU Dr Sudarso, tipe B: Jl Adisucipto Pontianak
  16. RSU Ulin Banjarmasin, tipe B: Jl Jend A. Yani 79 Banjarmasin
  17. RSU Dr K Djatiwibowo, tipe B: Jl MT Haryono Balikpapan
  18. RSU Manado, tipe B: Jl Raya Tanwangko Manado
  19. RSU Undata Palu, tipe B: Jl Dr Suharso 14 Palu
  20. RSU Dr Mohammad Hoesin, tipe B: Jl. Jend Sudirman Palembang
  21. RSU Dr H Abdul Moeloek, tipe B: Jl. Dr Rivai No. 6 Bandar Lampung
  22. RSU Pasar Rebo, tipe B: Jl. TB Simatupang No. 30 Jaktim
  23. RSU Tarakan, tipe B: Jl. Kyai Caringin No. 7 Jakarta Pusat
  24. RS Sumber Waras, tipe B: Jl. Kyai Tapa Grogol Jakbar
  25. RS Pelni Petamburan, tipe B: Jl. KS Tubun No. 92-94 Jakbar
  26. RS Kanker Dharmais, tipe B: Jl. S Parman Kav. 84-86 Jakarta Barat



Rumah Sakit Tipe C

Rumah Sakit Tipe C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran sub spesialis terbatas. Terdapat empat macam pelayanan spesialis disediakan yaitu:
  1. Pelayanan penyakit dalam.
  2. Pelayanan bedah.
  3. Pelayanan kesehatan anak.
  4. Pelayanan kebidanan dan kandungan.

Rumah sakit tipe C ini adalah rumah sakit yang didirikan di kota atau kabupaten sebagai faskes tingkat 2 yang menampung rujukan dari faskes tingkat 1 (puskesmas / poliklinik atau dokter pribadi).

Contoh:

  • RS Slamet kabupaten garut.
  • RS Guntur kabupaten garut.
  • dan rumah sakit kota atau kabupaten lainnya.

Rumah Sakit Tipe D

Rumah Sakit Tipe D adalah rumah Sakit ini bersifat transisi karena pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe C. Rumah sakit ini setara dengan Puskesmas, baik Puskemas Umum maupun Puskesmas pembantu.

Ciri khas rumah sakit tipe D adalah adanya tindakan kedokteran umum, seperti bedah kecil, sunat, posyandu, dll 

Rumah sakit tipe D terdapat dokter, perawat, bidan dan tenaga medis lainnya.

Contoh:

  • RS Dolopo, Madiun
  • dan rumah sakit satu tipe lainnya.


Rumah Sakit Tipe E

Rumah Sakit Tipe E merupakan rumah sakit khusus (special hospital) yang menyelenggarakan hanya satu macam pelayanan kedokteran saja.

Pada saat ini banyak rumah sakit tipe E yang didirikan oleh pemerintah, misalnya rumah sakit jiwa, rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit jantung, dan rumah sakit ibu dan anak.

Contoh:

  • RS Jiwa Sambang Lihum, Banjarmasin
  • RS Kusta, Surabaya
  • RS Bersalin Bunda
  • dan rumah sakit satu tipe lainnya.

Resume Rumah Sakit

Jadi indikator rumah sakit dikatakan besar atau kecil ditentukan oleh 3 indikator seperti bed capacity, bed occupancy dan Alos. 

Namun untuk mengelompokkan rumah sakit besar dan kecil, juga harus di lihat dari segi fasilitas dan pelayanan yang tersedia di dalam rumah sakit tersebut

Semisal dokter spesialis lengkap, dokter umum lengkap, tenaga medis lengkap, tenaga non medis lengkap, rumah sakit rujukan, rumah sakit pendidikan, lalu baru di buatkan klasifikasi tipe atau kelas, seperti yang saya paparkan diatas.

Nah, Jadi jawabanya, rumah sakit Anda termasuk rumah sakit besar atau kecil ?

Sumber Artikel:

  • Mira santi - Linkedin
  • Heriyanto.com
  • dr. Bayu, SpRM

DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel