Awas, Pemasangan Jam Tangan dan Wrist Band Yang Ketat Menyebabkan Wartenberg's Syndrome

penjepitan akar saraf superficialsi radial menyebabkan waternberg's syndrome


Penyakit Wartenberg's Syndrome

Sobat secangkir terapi, pernahkah Anda mendengar kasus Wartenberg's Syndrome ?

Apa itu Wartenberg's Syndrome?

Wartenberg's Syndrome adalah gejala penjepitan akar saraf radialis superfisial dengan manifestasi klinis adalah gangguan sensoris (mati rasa) tanpa ada defect motorik.


Pengguna Jam tangan yang ketat atau wrist band dapat menyebabkan gejala ini sehingga penderita mengalami kelemahan pada saraf radialis.

Bagaimana gejala Wartenberg Syndrome ?

Pada gejala kronis pasien mengeluhkan nyeri di area distal lengan bawah dan menjalar sampai ke jari-jari tangan, disertai paresthesia, kebas (mati rasa) di area dorsal dan radial tangan.
penjepitan saraf oleh wartensberg's syndrome
Area Merah adalah area Paresthesia

Sejarah Singkat Wartenberg Syndrome

Pada tahun 1932 Robert Wartenberg yaitu seorang neurologi kelahiran Amerika serikat mengidentifikasi bahwa kasus paresthesia (kesemutan) di area lengan bawah (wrist) dan jari - jari disebabkan oleh kuatnya cengkraman borgol pada narapidana.


penderita yang terkena borgol dapat mengalami penjepitan saraf
Penggunaan borgol juga penyebab Wartenberg Syndrome


Kasus lain ditemukan Wartenberg's syndrome pada pekerja bangunan dan tukang pipa, mereka menggunakan dorsal jari-jari tangan dengan lengan bawah sering tertekuk mencengkram, namun sedikit ditemui gejala seperti itu.

Oleh sebab itu, pasien yang sering melakukan aktifitas dan rutinitas dengan menggunakan gerakan supinasi dan pronasi secara kuat dan mencengkram ke arah deviasi ulnar, juga dapat mengakibatkan gejala Wartenberg's Syndrome.

Robert Wartenberg's dalam literaturnya mengungkapkan, bahwa kasus Wartenberg's syndrome masuk dalam kategori kasus neuromuskular dan dikenal juga dengan gejala Cheiralgia Paresthesia atau dikenal juga dengan handcuff neuropathy.

Patofisiologi Gejala Wartenberg's Syndrome

Pada penjalaran akar saraf superficial radial dapat terjepit dan terkompresi sepanjang penjalaran sarafnya dan mempunyai resiko terbesar adalah di area brachioradialis sebagai saraf transisi dimana menjalar sampai bagian posterior sampai jaringan terdalam subkutan karena entrapment (penjepitan).

Etiologi Wartenberg's Syndrome

Pada kompresi akar saraf superficialis radial sepanjang penjalarannya di area lengan bawah, disebabkan oleh kompresi atau pressure seperti:
  1. Pemakaian jam tangan ketat
  2. Pengekangan borgol
  3. Pemakaian gips pada lengan bawah
  4. Pemakaian wristband yang kuat
  5. Over stretch injury pada saraf karena prosedur closed reduction fraktur lengan bawah



Differential Diagnosis

Pasien dengan kompresi akar saraf superficialis akan mengeluhkan gejala seperti  nyeri atau dysesthesias secara tipikal di lengan bawah bagian radial dorsal yang menjalar ke jempol dan telunjuk. 

Lambat laun maka akan terjadi iritasi akar saraf superficialis sehingga gejala yang menonjol adalah sering terjadi pada daerah di kompartemen dorsal pertama.

Pada beberapa kasus, gejala kompresi akar saraf superficialis dapat membingungkan dengan gejala pada kondisi de Quervain’s tenosynovitis.

 Gejala Wartenberg's Syndrome mirip dengan gejala de Quervain's Tenosynovitis dengan perlakuan pada Finkelstein’s test dapat menyesatkan karena 96% kasus akan meningkatkan gejala nyeri dan sakit dengan tes ini.

Cara membedakan de Quervain's Syndrome dan Wartenberg's Syndrome

Dengan menggunakan test pengedangan pada lengan bawah dan jari-jari tangan maka akan didapatkan perbedaan prinsip antara dua kondisi dimana pada kompresi akar saraf superficialis radialis cenderung muncul gejala saat rest.

Sedangkan de Quervain’s tenosynovitis muncul gejala secara simultan baik sewaktu istirahat maupun aktivitas.

Wartenberg's Syndrome timbul jika istirahat dan tidak dibuat aktifitas dengan gejala nyeri di area superficial lengan bawah dan menjalar sampai jari-jari secara dorsal.

De Quervain's Syndrome timbul jika dilakukan istirahat dan aktifitas berat semakin menjadi sakitnya di area superficial lengan bawah dan menjalar sampai jari - jari secara dorsal.

Cara Mendapatkan Diagnosa Yang Tepat Pada Kasus Wartenberg's Syndrome

1. Lakukan Tes Provokasi

  1. Tinel’s sign akan positif jika ditemukan dispot nyeri di persarafan lengan bawah sampai ke jari-jari yang terkompresi.
  2. Lakukan pronasi forceful selama 60 detik, jika nyeri maka indikasi test positif.
  3. Lakukan gerakan secara berulang - ulang pada fleksi wrist, ulnar deviasi dan pronasi (mirip Traction Tinel's sign) jika terdapat nyeri maka test dinyatakan positif.

2. Lakukan Test MMT (manual muscle testing)

  1. Untuk MMT Supinasi  berkisar 0-80 derajat tanpa nyeri maka dikatakan normal, jika lebih dari 0-55 derajat dikatakan sedang, jika kurang dari 55 derajat maka nyeri berat.
  2. Untuk MMT Pronasi berkisar 0-75 derajat tanpa nyeri dikatakan normal, jika lebih dari 0-50 derajat dikatakan sedang, jika kurang dari 50 derajat maka nyeri berat
  3. Untuk MMT Radial deviasi normal 0-20 derajat dan Ulnar deviasi 0-35 derajat normal


*Catatan: 
Untuk lebih jelasnya lihat pengukuran MMT normal pada jari tangan dan wrist dibawah:

  1. Flexi = 0-75
  2. Ext = 0-75
  3. Radial Deviasi = 0-20
  4. Ulnar Dev = 0-35
  5. Pronasi = 0-75
  6. Supinasi = 0-80

3. Lakukan Test VAS ( Visual Analog Scala)

Berikan skala pada nyeri, dengan differential 0-10 skala: 

  • Normal = 0
  • Nyeri kecil = 0-3
  • Nyeri Sedang = 3-5
  • Nyeri berat = 5-7
  • Paresthesia / mati rasa = 7-10


Kasus wartenberg's Syndrome

Untuk menegakkan diagnosa kasus Wartenberg's Syndrome, maka sobat harus bisa melakukan anamnesa 3 test diatas, dengan mengolah data yang detail mengarah kepada kasus Wartenberg's Syndrome, sehingga pengobatan yang efisien dan efektif dapat diterapkan.
saraf radialis tertekan oleh wartenbers syndrome
Area yang dilalui saraf superficialis radialis


Resume Kasus

Pada beberapa kasus nyeri pada pergelangan tangan bawah (wrist) dan menjalar pada jari - jari tangan dan lambat laun mengakibatkan parestesia (mati rasa).

Hal tersebut disebabkan karena penggunaan secara kuat dan ketat pada jam tangan, wristband, borgol dan pemakaian gips pasca fraktur di wrist sehingga mengakibatkan penekanan pada akar saraf superficialis radial.

Jadi, pasanglah jam tangan dan wristband jangan sampai terlalu mencengkram kuat dan ketat pada area wrist karena berpotensi terjadinya gejala Waternberg's Syndrome. 

DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel