Mengetahui Kondisi Pasien Cereberal Palsy (CP)

Kondisi Pasien CP
Sobat secangkir terapi, penyakit Cerebral Palsy ( CP ) banyak dikeluhkan oleh anak - anak karena beberapa sebab. Gejala yang timbul adalah gangguan kekakuan otot, kelumpuhan, gangguan fungsi saraf motorik, gangguan oral dan vokal (bicara).Gejala CP terjadi diantara 2 bayi per 1.000 kelahiran (proses persalinan). Secara etiologi penyebab CP tidak diketahui secara pasti. Cerebral Palsy ditemukan pada bayi prematur sebesar 15 %.
Gejala CP timbul jika anak telah mengalami umur 2 tahun ditandai dengan gejala gangguan fungsi motorik otot, kelumpuhan, gangguan oral dan gangguan syaraf.
Pada beberapa kasus di rumah sakit ditemukan gejala CP disebabkan oleh kontraktur otot sehingga anak tidak dapat menggerakkan anggota gerak baik ekstremitas atas maupun bawah. Gejala kontraktur ditandai dengan pemendekan otot dan kekakuan sendi.
Patologi CP
Secara patologi riwayat perjalanan penyakit CP disebabkan oleh :- Kekurangan oksigen post persalinan. Kelumpuhan di otak yang disebabkan oleh kekurangan oksigen (terjerat tali pusar) sewaktu proses persalinan, hal tersebut berakibat rusaknya sebagian sel otak karena kekurangan oksigen yang menyuplai ke otak.
- Bayi prematur. Kelumpuhan di otak disebabkan karena bayi lahir kurang dari 9 bulan (masa normal persalinan) akibatnya otak bayi belum berkembang sempurna.
- Akibat trauma. Trauma atau benturan dengan benda atau jatuh menyumbang sebagian besar terjadinya CP dan hal tersebut berakibat awal rusaknya sel - sel di otak.
- Faktor Cuaca. Bayi dan anak dengan temperatur badan yang panas atau diatas normal (37 derajat Celcius) berpotensi terjadinya kerusakan otak ( CP).
- Faktor lain.
Kelumpuhan CP
Jenis - jenis kerusakan dan kelumpuhan di otak pada pasien Cerebral Palsy ( CP ) :- Spastik (tipe kaku-kaku) dialami saat penderita terlalu lemah atau terlalu kaku. Jenis ini adalah jenis yang paling sering muncul. Sekitar 65 persen penderita lumpuh otak masuk dalam tipe ini.
- Athetoid terjadi dimana penderita yang tidak bisa mengontrol gerak ototnya, biasanya mereka punya gerakan atau posisi tubuh yang tidak biasa.
- Kombinasi adalah campuran spastic dan athetoid.
- Hipotonis terjadi pada anak-anak dengan otot-otot yang sangat lemah sehingga seluruh tubuh selalu terkulai. Biasanya berkembang menjadi spastik (athetoid).
Catatan:
Lumpuh otak juga bisa berkombinasi dengan gangguan epilepsi, mental, belajar, penglihatan, pendengaran, maupun bicara.
Deteksi dini Cerebral Palsy.
Dokter anak dan ahli Rehabilitasi Medis (Fisioterapi) melihat gejala dini pada kelumpuhan di otak dengan cara melihat perkembangan motorik anak saat bayi berusia 3-6 bulan dengan ciri - ciri;
- Perkembangan motorik anggota gerak baik ekstremitas atas dan bawah mengalami keterlambatan motorik.
- Reflek anak seperti grasp reflek (reflek menggenggam), postural refleck (reflek badan) dan neck reflek (reflek di leher) yang seharusnya menghilang tidak menghilang sewaktu anak berusia di diatas 3 bulan.
- Anak cenderung merangkak dengan menyeret kaki sebelahnya.
- Pola spastik, atetoid, hipotonus timbul saat masa perkembangan motorik.
- Gangguan verbal dan oral (bicara).
Penyembuhan Anak CP
Metode penyembuhan anak Cerebral Palsy dengan metode Fisioterapi dalam mengatasi Cerebral Palsy :Ahli Rehabilitasi medik khususnya Fisioterapi dalam mengatasi gejala CP mempunyai pendekatan dan metode dalam menangani keluhan yang timbul di lapangan seperti :
- Melakukan anamnesa pasien.
- Menilai kapasitas fisik pasien, mis: napas, oral, vokal, dll
- Mengukur derajat kerusakan motorik disetiap ekstremitas tubuh dengan MMT, Reflek Patologis.dll
- Mengetahui pola cerebral palsy, mis : spastik, atetoid,dll
- Melakukan pengobatan dengan metode Bobath, Brun storm, PNF dan metode lain.
Sobat secangkir terapi, melihat kondisi pasien cerebral palsy (CP) memang perlu untuk melihat kondisi kelemahan (weaknes) dan pemecahan masalah (problem solving) dalam melakukan terapi.
Kondisi pasien cerebral palsy (CP) dibagi menjadi 5 tipe
1. Hemiplegia
Tangan, tubuh dan kaki bengkok ke sisi salah satu tubuh.
Dengan ciri khas : posisi lengan terbalik dan tangan ditekuk, ujung jari kaki mengepal terbalik dan tumit berjingkat berdiri.
2. Diplegia
Kaki yang terkena lebih parah dari lengan.
Dengan ciri khas : posisi lengan kaki sedikit naik saat ditekan bersama-sama akibatnya ujung jari kaki berjingkat berdiri.
3. Quadriplegia
Semua ekstremitas tubuh terkena kelemahan.
Dengan ciri khas : Kelemahan kontrol kepala (drop head), posisi telapak tangan mengepal dan siku bengkok, Tungkai merapat bersama dan jari kaki berjingkat berdiri.
4. Athetoid
Dendang atau gerakan langkah kaki, tangan, wajah lambat dan kelemahan keseimbangan tubuh.
5. Ataxic
Gerakan menjadi goyah saat dilakukan posisi berdiri. Ketidakseimbangan jalan dan kelemahan keseimbangan tubuh.
Catatan kecil
Kelima kondisi tersebut berpengaruh besar dalam menjalankan program Rehabilitasi Medis untuk anak CP, khususnya ahli Fisioterapi harus bisa melihat perbedaan keluhan pasien dalam menjalankan Standard Operasional Prosedur (SOP) kasus CP.
Dengan mengetahui kelemahan yang terjadi, maka sobat mudah untuk melakukan anamnesa kasus CP dan selanjutnya mudah untuk menegakkan diagnosa kasus tersebut.
DONASI LEWAT PAYPAL
Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.